Senin, 19 Mei 2008

Penyebab Kepunahan Satwa Liar / Satwa Langka

Berdasarkan pengamatan saya selama ini baik secara langsung maupun melalui berbagai media (cetak dan elektronik), saya mencatat ada beberapa hal yang menjadi penyebab ancaman kepunahan terhadap satwa-satwa liar, khususnya satwa atau hewan langka, yaitu :

Perburuan Satwa Liar / Satwa Langka

Perburuan terhadap satwa liar sebenarnya telah dimulai dari jaman nenek moyang kita. Namun pada jaman itu nenek moyang kita berburu binatang untuk dikomsumsi. Berbeda dengan jaman sekarang, berburu binatang liar tujuan utamanya tidak lagi untuk di komsumsi, tapi untuk di ambil bagian tubuhnya untuk dibuat kerajinan seperti kerajinan kulit dan lain2. dan yang lebih parah lagi ada juga yang berburu satwa liar hanya untuk hobi.

Perdanganya Satwa Liar / Satwa Langka

Besarnya potensi keuntungan yang diperoleh dari perdangan satwa liar khusunya satwa langka telah mendorong meningkatnya aktivitas perdagangan satwa. Semakin langka satwa tersebut maka harganya akan semakin mahal. Ini merupakan ancaman yang sangat serius bagi kelestarian satwa liar terutama satwa-satwa yang sudah langka.

Pemalakan Hutan

Hutan merupakan tempat tinggal (habitat alami) bagi sebagian besar satwa liar, khusunya di daerah tropis seperti Indonesia. Tingginya aktivitas pemalakan hutan (pemalakan liar) yan terjadi, telah menggangu dan merusak serta menghilangkan habitat para satwa liar tersebut.

Kebakaran Hutan

Terbakarnya Hutan pada setiap musim kemarau baik yang terjadi secara alami maupun akibat aktivitas pembukaan lahan oleh manusia, sangat merusak habitat satwa liar tersebut. bahkan tak jarang satwa-satwa liar tersebut yang ikut mati terbakar.

Pembangunan Pemukiman

Semakin bertambahnya jumlah penduduk dan semakin sempitnya lahan pemukiman yang tersedia maka sebagai konsekuensinya hutanlah satu-satunya pilihan untuk disulap menjadi pemukiman. dengan begitu satwa liar akan semakin tergusur dan terdesak dari habitatnya.

Satwa Liar dianggap sebagai Hama

Seringkali satwa atau hewan liar dianggap sebagai hama oleh manusia, sehingga harus di basmi layaknya hama2 pada umumya. Ini terjadi karena sering kali satwa liar tersebut dianggap menggangu dan merusak tanaman atau kebun para petani (penduduk) bahkan tidak jarang hewan liar tersebut menyerang penduduk. Padahal sebenarnya kitalah (manusia) yang mengganggu dan merusak habitat tempat tinggal mereka.

6 komentar:

Anonim mengatakan...

testest..... :D

Fuadi17 mengatakan...

tu gorila gi sakit hati yaaa??? hehehehe
apa karena teman-temannya semakin sedikit karen diburu????? ya

Anonim mengatakan...

apa ya? gk rame artike nyaaa

Unknown mengatakan...

good

Unknown mengatakan...

Aku juga

Unknown mengatakan...

Sip masok pak eko

Posting Komentar

Silahkan berkomentar tanpa mengandung kata-kata yang berunsur PORNOGRAFI dan SARA.

Artikel pada kategori yang sama